arifuddinali.blogspot.com - Asam urat adalah suatu senyawa yang
secara normal sudah ada di dalam tubuh kita. Senyawa ini adalah produk
akhir dari proses metabolisme senyawa purin. Setelah terbentuk, asam
urat akan dibuang melalui ginjal. Dalam kondisi normal kadar asam urat
dalam darah sekitar 2.4 – 6 mg / dl (pada wanita) dan 3.4 – 7 mg / dl
(pada pria). Angka ini bisa bervariasi tergantung dari nilai baku
masing-masing laboratorium.
Jika kadar asam urat di dalam darah
melebihi nilai normal di atas, senyawa ini akan mengkristal dan menumpuk
di dalam dan di sekitar persendian dalam bentuk kristal monosodium
urat. Jika penumpukkan dibiarkan dalam jangka waktu lama apalagi sampai
bertahun-tahun maka kristal ini akan membentuk gumpalan keras yang
disebut tofi, yang menyebabkan peradangan pada sendi dan
jaringan di sekitarnya dan menimbulkan rasa sakit terutama jika
digerakkan. Kondisi peradangan sendi inilah yang disebut penyakit asam
urat atau gout arthritis.
Tanda-tanda atau gejala
Gejala gout arthritis (penyakit asam
urat) biasanya ditunjukkan berupa radang akut yang terjadi berulang
dengan ciri-ciri sendi kemerahan, panas, dan bengkak. Gejala lain
seperti kelelahan dan demam tinggi tetapi gejala ini termasuk jarang.
Serangan biasanya terjadi pada malam hari karena suhu tubuh manusia
biasanya lebih rendah pada malam hari. Peradangan paling sering
menyerang sendi metatarsal–phalangeal pada jempol
kaki, namun bisa juga menyerang kaki, lutut, mata kaki, jari tangan, dan
pergelangan tangan. Manifestasi lain dari penyakit asam urat biasanya
berupa tofi dan batu ginjal.
Penyebab dan faktor resiko
Penyakit asam urat telah menjadi
penyakit yang umum belakangan ini. Penyakit ini disebabkan oleh dua hal,
pertama kelebihan produksi di dalam tubuh akibat asupan sumber-sumber
purin yang tinggi dari makanan. Kedua, laju pembuangan melalui ginjal
yang tidak berjalan normal.
di bawah ini adalah faktor resiko yang mempengaruhi seseorang bisa menderita penyakit ini :
- Gaya hidup : asupan makanan yang mengandung banyak purin seperti daging, makanan laut, makanan dan minuman yang mengandung pemanis (fruktosa), dan konsumsi alkohol.
- kondisi tubuh penderita : Obesitas ( kelebihan berat badan), penderita penyakit-penyakit seperti hipertensi, diabetes, sindrom metabolik, penyakit jantung dan ginjal.
- Penggunaan obat tertentu : pengguna obat-obat seperti diuretic tiazid, niacin, aspirin dosis rendah, obat imunosupresif siklosporin dan tacrolimus.
- Faktor genetika : Adanya riwayat keluarga yang menderita asam urat diketahui berpengaruh sangat tinggi terhadap kerentanan seseorang menderita penyakit ini.
- Faktor resiko lain adalah usia dan jenis kelamin. Umumnya penyakit ini lebih sering menyerang pria daripada wanita, tetapi saat memasuki usia menopause resiko terserang penyakit ini meningkat pada wanita.
Obat asam urat
Penyakit ini sebenarnya tidak bisa
disembuhkan. Yang bisa dilakukan adalah mengurangi rasa sakit dan
peradangan serta mengontrol kadar asam urat di dalam darah untuk
mencegah terjadinya komplikasi.
Untuk membantu menghilangkan gejala, obat-obat penghilang rasa sakit (analgetic) dan antiradang (anti inflamasi) berikut lazim digunakan :
- NSAID : ibuprofen, naproxen, celecoxib, piroxicam, diclofenac, asam mefenamat, dan nsaid lainnya. Obat-obat ini bisa menurunkan peradangan dan nyeri dalam beberapa jam.
- Kortikosteroid : untuk pasien yang tidak bisa menggunakan NSAID karena kondisi tertentu misalnya pada penderita ulkus, dapat menggunakan obat ini. Kortikosteroid diberikan baik secara oral (diminum) atau disuntikkan secara langsung pada sendi yang sakit.
- Colchicine : Obat ini juga digunakan untuk meringankan radang, terutama untuk pasien yang tidak bisa menggunakan NSAID.
- Allopurinol : obat ini bekerja dengan cara menggangu metabolisme purin sehingga mencegah perubahan senyawa ini menjadi asam urat.
- Probenecid : obat ini digunakan untuk meningkatkan fungsi ginjal dalam pembuangan asam urat dari tubuh.
Pencegahan
Obat-obatan memang sangat membantu
penanganan penyakit ini, tetapi obat-obatan hanya bisa mengurangi gejala
dan mengontrol kadar asam urat dalam darah, namun tidak menyembuhkan.
Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini dan mencegah terjadinya
komplikasi adalah dengan cara hidup sehat. Berikut adalah cara-cara yang
bisa dilakukan :
- Membatasi asupan makanan tinggi purin seperti jeroan, ikan sarden, daging merah (daging sapi, babi dan kambing), dan makanan laut (tuna, udang, kerang dan lobster) dibatasi maksimal 113 – 170 gr/hari. Batasi juga konsumsi sayur-sayuran seperti daun singkong, bayam, kangkung dan melinjo karena kandungan purin pada sayuran ini cukup tinggi. Kacang-kacangan juga diketahui mengandung purin yang tinggi sehingga sebaiknya juga dibatasi.
- Makanan yang mengandung asam lemak jenuh yang tinggi seperti makanan yang digoreng, bersantan, berisi margarine atau mentega sebaiknya dihindari karena asam lemak jenuh bisa menurunkan kemampuan ginjal mengeluarkan asam urat dari dalam tubuh. Konsumsi lemak sebaiknya tidak lebih dari 15 % dari total kalori.
- Kurangi asupan karbohidrat sederhana seperti roti putih, kue, permen, dan makanan yang mengandung pemanis fruktosa. Sangat dianjurkan untuk memilih jenis karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi tidak kurang dari 100 gram per hari.
- Sebaiknya anda tidak mengkonsumsi alkohol terutama bir karena alkohol akan meningkatkan kadar asam laktat dalam darah. Asam laktat menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
- Asupan makanan yang mengandung protein hewani yang tinggi seperti hati, otak, paru dan limpa sebaiknya dibatasi. Karena protein hewani dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Asupan protein yang baik adalah protein nabati, misalnya yang berasal dari susu, keju dan telur dengan jumlah berkisar antara 50 – 70 gram / hari 0.8 – 1 gram / kg BB / hari.
- Sangat disarankan bagi anda untuk mengkonsumsi cairan minimal 2.5 liter atau 10 gelas sehari. Konsumsin cairan yang cukup akan membantu proses pembuangan asam urat melalui urin. Cairan tidak harus air putih, tetapi bisa berupa teh, kopi, atau buah-buahan yang mengandung air yang banyak misalnya semangka, melon, blewah, nanas, belimbing, dan jambu air. Harus diingat tidak semua buah-buahan baik bagi penderita sakit asam urat. Buah-buahan seperti alpukat dan durian sebaiknya dibatasi karena buah-buahan ini mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
0 Response to "Breaking " Asam Urat ""
Post a Comment